the.0fficialy.Me

Open Letter

Welcome kpd semua pelayar internet dan terima kasih kerana sudi melawati my blog at

http://moasleeq.blogspot.com

saya berharap anda terhibur dan gembira melayari my website.
Showing posts with label Galeri. Show all posts
Showing posts with label Galeri. Show all posts

Sunday, July 11, 2010

Gasing


Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.

Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.

Gasing merupakan salah satu permainan tradisional Nusantara, walaupun sejarah penyebarannya belum diketahui secara pasti.

Di wilayah Pulau Tujuh (Natuna), Kepulauan Riau, permainan gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda. Sedangkan di Sulawesi Utara, gasing mulai dikenal sejak 1930-an. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa. Biasanya, dilakukan di pekarangan rumah yang kondisi tanahnya keras dan datar. Permainan gasing dapat dilakukan secara perorangan ataupun beregu dengan jumlah pemain yang bervariasi, menurut kebiasaan di daerah masing-masing. Hingga kini, gasing masih sangat populer dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan warga di kepulauan Rian rutin menyelenggarakan kompetisi. Sementara di Demak,biasanya gasing dimainkan saat pergantian musim hujan ke musim kemarau. Masyarakat bengkulu ramai-ramai memainkan gasing saat perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharram.

Sejumlah daerah memiliki istilah berbeda untuk menyebut gasing. Masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta menyebutnya gangsing atau panggal. Masyarakat Lampung menamaninya pukang, warga Kalimantan Timur menyebutnya begasing, sedangkan di Maluku disebut Apiong dan di Nusatenggara Barat dinamai Maggasing. Hanya masyarakat Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Tanjungpinang dan Kepulauan Riau yang menyebut gasing.

Nama maggasing atau aggasing juga dikenal masyarakat bugis di Sulawesi Selatan. Sedangkan masyarakat Bolaang Mangondow di daerah Sulawesi Utara mengenal gasing dengan nama Paki. Orang jawa timur menyebut gasing sebagai kekehan.Sedangkan di Yogyakarta, gasing disebut dengan dua nana berbeda. Jika terbuat dari bambu disebut gangsingan, dan jika terbuat dari kayu dinamai pathon.

Gasing memiliki beragam bentuk, tergantung daerahnya. Ada yang bulat lonjong, ada yang berbentuk seperti jantung, kerucut, silinder, juga ada yang berbentuk seperti piring terbang. Gasing terdiri dari bagian kepala, bagian badan dan bagian kaki (paksi). Namun, bentuk, ukuran danbgain gasing, berbeda-beda menurut daerah masing-masing.

Gasing di Ambon (apiong) memiliki kepala dan leher. Namun umumnya, gasing di Jakarta dan Jawa Barat hanya memiliki bagian kepala dan paksi yang tampak jelas, terbuat dari paku atau logam. Sementara paksi gasing natuna, tidak nampak.

Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah.

Cara:

  1. Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
  2. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat supaya berputar.

Saturday, July 10, 2010

Usia


Umur
atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Oleh yang demikian, umur itu diukur dari tarikh ianya lahir sehingga tarikh semasa(masakini). Manakala usia pula diukur dari tarikh kejadian itu bermula sehinggalah tarikh semasa(masa kini).

Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran seseorang sampai dengan waktu penghitungan usia.

Usia mental adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental seseorang. Misalkan seorang anak secara kronologis berusia empat tahun akan tetapi masih merangkak dan belum dapat berbicara dengan kalimat lengkap dan menunjukkan kemampuan yang setara dengan anak berusia satu tahun, maka dinyatakan bahwa usia mental anak tersebut adalah satu tahun.

Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan biologis yang dimiliki oleh seseorang.

Friday, July 2, 2010

Lagenda Puteri Santubong


Mengikut lagenda, Puteri Santubong & Puteri Sejenjang sebenarnya adalah 2 orang puteri Sultan Brunei yang telah melarikan diri bersama 7 orang putera mereka, selepas ayahanda mereka (Sultan Brunei) telah dibunuh oleh satu komplot sekitar abad ke-18. Memandangkan dalam pelarian 9 orang “Putera & Puteri” ini ingin menuju ke Tanah Melayu yang terpaksa menyeberangi Laut Cina Selatan, maka saudara-saudara lelaki mereka telah sepakat meninggalkan 2 orang saudara perempuan mereka di satu kawasan dekat dengan Kuching kini, iaitu di Bukit Santubong. Orang-orang Sarawak (Dayak) yang selalu ke kawasan bukit tersebut merasa hairan dengan kehadiran 2 puteri cantik yang belum pernah ditemui mereka, dan menganggap kedua-dua puteri itu “Turun Dari Kayangan” dan merupakan “Penjaga Gunung Sarawak” (yang muncul dalam lirik lagu Puteri Santubong).



Kedua dua puteri ini pada mulanya hidup aman tetapi lama kelamaan menjadi musuh kerana masing masing mempertahankan kecantikan mereka dan mengaku mereka paling cantik di dunia. Kerana bergaduh, seorang daripada mereka telah berpindah ke sebuah bukit lain diberi nama Bukit Sejenjang.

Perbalahan Puteri Santubong dan Puteri Sejenjang akhirnya membawa kepada kematian apabila kedua duanya saling berbunuhan antara satu sama lain. Maka lahirlah lagenda Puteri Santubong dan Puteri Sejenjang yang kita dengar sehingga ke hari ini.



Lirik lagu Puteri Santubong Puteri Sejenjang (memang saya suka betul lagu ni. Tak tahu kenapa RTM berhenti siarkan di televisyen sekarang):

Oh……
Puteri Santubong,
Sejinjang sayang,
Kisah lama, Zaman mensia maya.

Puteri Santubong, Puteri Sejinjang,
Penjaga gunung Negeri Sarawak,
Manis sik ada dapat dilawan,
Anak dak Dewa turun kayangan.

Oh……
Santubong puteri bertenun kain malam,
Oh……
Sejinjang puteri menumbuk padi siang.

Satu hari nya dua kelahi,
Beranuk anuk sik renti-renti,
Seorang madah dirik bagus agik,
Seorang sik ngalah walau sampai ke mati.

Udah lejuk nya duak kelahi,
Lalu bertukuk nya duak puteri,
Sejinjang mengayun aluk ke pipi,
Tebik Santubong sampai gituk ari.

Tapi Santubong membalas juak,
Lalu ditikam batang belidak,
Sampei terkena Sejinjang kepala,
Lalu bertabor jadi Pulo Kera.

Kisah Santubong, kisah Sejinjang,
Asal berkawan jadi musuhan,
Kinik tuk tinggal jadi kenangan,
Pakei ingatan sepanjang zaman.


Thursday, July 1, 2010

Chermin


Cermin adalah permukaan memantul yang cukup licin untuk membentuk imej. Cermin dikenali ramai sebagai sejenis benda yang boleh memantulkan cahaya ataupun bayang-bayang.

Cermin awal terdiri daripada kepingan atau helaian logam digilap, biasanya logam peraktembaga apabila imej yang dipantuklan kembali adalah untuk dilihat (seperti perapian diri) tetapi juga dari logam lain apabila hanya penumpuan cahaya terbias yang diperlukan. atau

Kebanyakan cermin moden terdiri daripada lapisan nipis aluminium disalut pada kepingan kaca. Ia adalah sepuh belakang, di mana permukaan memantul dilihat melalui kepingan kaca; ini menjadikan cermin tahan, tetapi mengurangkan kualiti cermin kerana tambahan biasan permukaan depan kaca. Cermin seperti ini membalikkan sekitar 80% daripada cahaya tuju. "Bahagian belakang" cermin sering dicat hitam sepenuhnya untuk melindung logam dari hakisan.



Sinaran cahaya dipantul oleh cermin pada sudut pantulan yang bersamaan dengan sudut tuju. Iaitu, sekiranya sinar cahaya memancar atas permukaan cermin pada sudut 30° dari tegak, maka ia akan dipantul pada titik tuju pada sudut 30° dari tegak pada arah yang bertentangan.



Bertentangan dengan kepercayaan am, cermin sebenarnya tidak menyongsangkan kiri-ke-kanan; ia sebenarnya menyongsangkan depan-ke-belakang sementara komponen kiri-ke-kanan dan atas-ke-bawah kekal tanpa perubahan. Kekeliruan berpunca daripada persepsi bahawa seandainya seseorang berdiri di belakang cermin berdepan dengan kita, seperti bagaimana kelihatan dalam pantulan kita, maka mereka akan kelihatan songsang kiri-ke-kanan relatif kepada diri kita sendiri. Akan tetapi, songsangan kiri-ke-kanan ini bukanlah dihasilkan oleh cermin tersebut, sebaliknya oleh orang khayalan yang bergerak kiri-ke-kanan untuk menghadap kita daripada belakang cermin.


Wednesday, June 30, 2010

Gong


Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini.

Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting yang dihasilkan.



27 Songket


Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu. Songket biasanya ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi.

Asal-usul kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara Tiongkok dan India. Orang Tionghoa menyediakan sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak. Akibatnya, jadilah songket.

Kain songket ditenun pada mesin tenun bingkai Melayu. Pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper.

Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan flora dan fauna lokal. Motif ini juga dinamai dengan kue lokal Melayu seperti seri kaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan favorit raja.

Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya membutuhkan sekitar 3 hari.

Mulanya laki-laki menggunakan songket sebagai destar atau ikat kepala. Kemudian barulah wanita Melayu mulai memakai songket sarung dengan baju kurung. Di masa kini songket adalah pilihan populer untuk pakaian perkawinan Melayu dan sering diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai salah satu hadiah perkawinan.

Ditilik dari harganya, songket tidak dimaksudkan hanya untuk masyarakat berada saja karena harganya yang bervariasi dari yang biasa dan terbilang murah, hingga yang eksklusif dengan harga yang sangat tinggi.



Hari Seniman

Tan Sri Dr. P. Ramlee (1929 - 1973) atau nama sebenarnya Teuku Zakaria Teuku Nyak Puteh merupakan seorang pelakon, penyanyi, pengarah, pemain muzik dan penulis lagu terkenal di Malaysia dan Singapura.



Beliau telah dilahirkan di Pulau Pinang pada pagi Hari Raya Aidilfitri 22 Mac 1929 kepada pasangan Teuku Nyak Puteh Teuku Karim (1902 - 1955) dan Che Mah Hussein (1904 - 1967). Bapanya yang berasal dari Lhokseumawe, Acheh, telah mendirikan rumahtangga dengan Che Mah Hussein pada tahun 1925 di Kubang Buaya, Butterworth. P. Ramlee juga mempunyai seorang adik-beradik tiri, Syeikh Ali, yang sama ibu dengannya.

Beliau menerima pendidikan awal di Sekolah Melayu Kampung Jawa dan kemudian ke Sekolah Francis Light. Seterusnya beliau menyambung pelajaran di Penang Free School sehingga meletusnya Perang Dunia Kedua. Ketika pendudukan tentera Jepun di Tanah Melayu, beliau belajar di Sekolah Tentera Laut Jepun sebelum kembali ke Penang Free School apabila tamat perang.



Bermula dengan bermain ukele, P. Ramlee beralih kepada gitar dan biola di bawah bimbingan Encik Kamaruddin (pemimpin brass band di Penang Free School). Beliau menyertai Orkes Teruna Sekampung dan kemudian Sinaran Bintang Sore. Beliau pernah menjadi juara nyanyian anjuran Radio Pulau Pinang pada tahun 1947 dan terpilih sebagai Bintang Penyanyi Utama Malaya. Dalam pertandingan itu, beliau menggunakan huruf "P" (bagi Puteh) di awal namanya dan kekallah nama P. Ramlee itu hingga ke akhir hayatnya.

Filem pertama lakonan P.Ramlee adalah "Chinta" pada tahun 1948. Beliau memegang peranan sebagai penjahat dan nyanyian latar. Kejayaannya terus berkembang dan telah berjaya berlakon di dalam 27 buah filem di antara tahun 1948 hingga 1955. Salah seorang pendorong dan guru P. Ramlee dalam dunia perfileman Melayu adalah Datuk L. Krishnan (Pengarah filem Melayu tahun 50-an dan 60-an yang terkenal). Gaya lakonan P. Ramlee yang amat berjaya itu adalah hasil inspirasi P. Ramlee daripada dua pelakon terkenal India Selatan iaitu MGR dan Sivaji Ganesan. Filem terakhir lakonan beliau ialah "Laksamana Do Re Mi" pada tahun 1972 dan lagu dan lirik terakhirnya adalah "Ayer Mata Di Kuala Lumpur" pada tahun 1973 sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya.




P. Ramlee telah kembali ke Rahmatullah pada pagi Selasa 29 Mei 1973 ketika berusia 44 tahun dan jenazahnya dikebumikan di Tanah Perkuburan Islam Jalan Ampang Kuala Lumpur. Bagi mengenang jasa dan sumbangannya, Allahyarham telah dianugerahkan Bintang Kebesaran Darjah Panglima Setia Mahkota oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong pada tahun 1990 yang membawa gelaran Tan Sri. Selain itu rumah terakhir beliau di Jalan Dedap, Setapak telah diubahsuai dan dijadikan sebagai "Pustaka Peringatan P Ramlee" pada tahun 1986. Manakala di tengah pusat bandar raya Kuala Lumpur namanya turut diabadikan pada sebatang jalan iaitu Jalan P.Ramlee (dahulunya Jalan Parry) pada tahun 1982. Di Kuching juga ada sebatang jalan yg dinamakan Jalan P.Ramlee. Beliau turut mendapat penghargaan doktor falsafah dalam bidang seni persembahan pada tahun 2005 yang membawa gelaran "doktor".

Kemudian, sempena 50 tahun kemerdekaan Malaysia iaitu pada tahun 2007, P. Ramlee telah terpilih sebagai 10 calon terakhir bagi program "Anak Gemilang Malaysia" yang mengiktiraf rakyat Malaysia yang banyak memberi sumbangan kepada negara dan kejayaannya menaikkan nama negara di mata dunia.

Pada tahun yang sama, kisah hidup beliau juga telah dipentaskan dalam satu pementasan teater muzikal dengan tajuk "P. Ramlee the Musical... Hidup, Cinta and Inspirasi"



Setem


Setem ialah bukti pembayaran yuran perkhidmatan pos yang lazimnya berbentuk helaian kertas segiempat kecil yang dilekat pada sampul surat atau poskad. Setem ini menandakan bahawa orang yang mengirim surat atau pakej itu mungkin telah membayar yuran pengiriman terdahulu sama ada dalam jumlah penuh atau ansuran. Setem merupakan kaedah paling laris bagi membayar untuk perkhidmatan pos runcit; alternatifnya termasuk sampul surat pos prabayar dan meter pos.




Setem pemposan julung kali diperkenalkan di United Kingdom pada bulan Mei 1840 sebagai sebahagian rombakan perkhidmatan pos pimpinan Rowland Hill. Oleh itu yuran pos mula dibayar oleh pengirim dan bukannya penerima seperti sebelum itu, namun mengirim secara prabayar bukanlah wajib. Setem pos pertama, Penny Black julung kali dikeluarkan pada 1 Mei bagi kegunaan mulai 6 Mei, dan dua hari kemudian, Two pence blue, dengan ukiran Ratu Victoria yang muda, merupakan kejayaan besar, namun penapisan seperti tebukan tepi hanya digunakan bagi setem yang diterbitkan tidak lama kemudian.



Negara-negara lain turut mencontohi UK dengan memakai sistem setem; Kanton Zürich di Switzerland menghasilkan setem 4 dan 6 rappen Zurich; meskipun Penny Black boleh digunakan untuk menghantar mana-mana surat yang beratnya kurang 15 gram dalam United Kingdom, perkhidmatan pos Switzerland masih mengira kadar pos berdasarkan jarak pengiriman. Brazil mengeluarkan setem Mata Lembu (Bull's Eyes) pada tahun 1843, menggunakan mesin cetak yang sama seperti yang digunakan untuk Penny Black. Kerajaan Brazil memilih rekabentuk abstrak dan bukannya gambar Maharaja Pedro II agar imej baginda tidak dicacatkan oleh cop pos. Pada tahun 1845 sebilangan pegawai pos di Amerika Syarikat menghasilkan setem sendiri, tetapi setem yang pertama kali dikeluarkan secara rasmi muncul pada tahun 1847, dengan setem 5 dan 10 sen yang menampilkan potret Benjamin Franklin dan George Washington. Sebilangan negara lain mengeluarkan setem sendiri pada akhir 1840-an, tetapi banyak lagi negara lain memulakan sistem setem pada 1850-an dan menjelang 1860-an kebanyakan negara di dunia sudah menghasilkan setem pos.

Semenjak lahirnya setem pos di United Kingdom bilangan surat yang dikirim naik mendadak dari 82 juta pada tahun 1839 ke 170 juta pada tahun 1841. Hari ini purata 21 bilion benda dikirim melalui pos setiap tahun di UK sahaja.